Kamis, 15 Oktober 2009

Mengapa kita harus saling menghakimi?? Kembali soal pemakaian kata Allah dan YHWH.


Mengapa kita harus saling menghakimi?? Kembali soal pemakaian kata Allah dan YHWH.


Mengamati perkembangan seputar pemakaian nama Allah, YHWH di kalangan gereja-gereja di Indonesia membuat saya tertarik untuk sekedar memberikan urun pendapat, meskipun saya mungkin tidak bisa memberikan argument-argumen theologis yang memuaskan seperti yang diberikan oleh sdr Dede Wijaya dan Iah-iah atau Hai-hai (apakah mereka orang yang sama?), yang terus terang saja bahwa saya senang sekali membaca hasil karya tulis dan perdebatan/diskusi mereka yang menarik dan juga memberikan inspirasi baru dan maaf, seringkali saya dengan sengaja mencomot artikel mereka untuk pojok renungan di bulletin gereja kami (ampunilah dan kalau boleh, ini sekalian permohonan ijin, terimakasih).
Beberapa teman sering mendesak saya untuk meninggalkan pemakaian kata Allah dan bahkan ada yang secara ekstrim memutuskan hubungannya karena saya belum mau mempergunakan kata YHWH yang sering diucapkan (bukan diterjemahkan) sebagai  kata Yehova atau Yahwe, yang lucunya dulu kita sering kecam pemakaian kata ini pada saudara-saudara dari saksi-saksi Yehova. Mengapa, saya masih mempergunakan kata Allah? Apakah saya tidak tahu bahwa itu nama pribadi umat Muslim dan kalau saya mempergunakannya berarti saya menyembah tuhannya orang lain atau bahkan dewa air dari bangsa mesir kuno? Terserah pendapat anda, saya tidak dapat melarang anda untuk berpendapat seperti ini karena terus terang, saya tidak pernah peduli dengan penilaian orang tentang saya. Hanya, sungguh saya prihatinkan adalah bahwa kita tidak mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera tetapi sibuk dengan mempertahankan kebenaran kita sendiri dan menyerang bahkan memisahkan orang dari persekutuan meskipun dengan argumen2 yang Alkitabiah. Firman Tuhan mengatakan: “ dan marilah kita bertumbuh menurut tingkat pengertian yang kita miliki sekarang ini”, mengapa? Kita tidak mengajar dan membiarkan orang bertumbuh secara wajar tanpa harus memaksakan hukum taurat yang baru disamping hukum2 taurat yang lebih dulu ada di gereja kita masing-masing. Mengapa? Kita harus sibuk menghakimi satu dengan yang lain sedangkan Alkitab berkata bahwa Firman itu yang akan menghakimi kita. Tidakkah? Kita dapat melihat bahwa perdebatan ini bukan hanya sekedar pengalihan kita dari tanggung jawab kita akan kelayakkan kita di hadapan TUHAN untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan Allah. Sudah begitu benarkah kita sehingga kita berani mengambil batu untuk melempari saudara kita Dan dari apa yang saya dengar, kata YHWH itu begitu kudus sehingga orang Israel tidak berani mempergunakan kata itu dalam pemakaian sehari-hari, jadi! Apakah kita berani mengakui bahwa kita adalah orang yang sungguh-sungguh hidup dalam kekudusan sehingga kita layak memakai kata itu dalam percakapan kita. Kelihatannya kita lebih Yahudi daripada orang Yahudi sendiri.
Sungguh, saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa itu salah, sayapun terkadang mamakai kata Yehova atau Yahwe dalam doa pribadi dan terlebih sering menggunakan kata YESUS, sebab saya yakin bahwa YESUS adalah nama Allah kita seperti yang IA katakan sendiri dalam Yohanes 17, bahwa mulai saat Firman itu diucapkan, kita harus minta apapun dan berdoa kepada BAPA dengan nama YESUS.
DR. Jeff Hammond, dalam sebuah seminar di Surabaya mengatakan bahwa kata Allah  itu dipakai dalam bahasa sehari-hari orang-orang Kristen di Timur Tengah dan Kisah Rasul pasal 2: 4-11 adalah bukti,. Kalau TUHAN yang menciptakan bahasa, tidakkah IA terlebih memahami bahasa hati kita, karena kita lebih sering meributkan bahasa kita daripada hati yang dapat berbicara lebih kuat kepada TUHAN. Tidak salah bila kita memakai kata Yehova dan juga tidak salah bila kita masih mau memakai kata Allah. Bahkan, kita harus belajar menghargai mereka yang  mengambil sikap dan keyakinan yang berbeda karena di dunia ini orang dalam proses pencarian identitas diri. Saksikan keyakinan kita bukan hanya dengan kata-kata tetapi juga dalam perbuatan kasih yang nyata karena YESUS juga tidak pernah membedakan orang. dengarlah hati nurani saudara, kita mungkin mengucapkan kata yang benar, tetapi alangkah lebih baik kalau kita terlebih melakukan hal yang benar.
saya percaya, bahwa kita sedang hidup dalam masa gereja yang terakhir seperti yang tertulis dalam Wahyu 3: 14-22, yaitu gereja Laodikia: gereja yang cuek/ tidak punya kepedulian, sibuk memperkaya dan membenarkan diri tapi nda punya kebenaran dan belas kasihan. saya memperhatikan perdebatan di situs kita ini, gereja-gereja yang memperdebatkan: siapa yang paling Alkitabiah?dan pernyataan; “berbahagialah kalau di kota saudara ada gereja kami dan kalaupun tidak ada, mintalah…”.
 Hampir setiap bulan TUHAN membawa saya melayani  di daerah-daerah di Kalimantan dan Sulawesi Selatan bersama teman2 hamba TUHAN dari PESAT Kaltim yang juga mempergunakan kata Yehova dan tidak lagi mempergunakan kata Allah, tetapi ini tidak pernah menjadi persoalan diantara kami, dan (bukan menyombongkan diri dan nda apa2 kalau anda berpendapat sebaliknya) kami tidak pernah meminta biaya perjalanan dan PK dari seminar-seminar yang kami layani. Di Kalimantan Selatan ada begitu banyak tempat yang tidak ada gereja dan di Kalimantan Tengah, ada banyak tempat yang dulunya desa-desa Kristen, sekarang kembali menjadi animis karena tidak ada hamba TUHAN dan gereja yang mau melayani, ada beberapa desa Kristen yang hampir sebagian besar penduduknya menjadi mualaf oleh karena gereja tidak peduli. gereja lebih peduli pada acara-acara untuk membesarkan diri daripada membesarkan nama TUHAN.
 Mungkin anda benar dan saya salah, tetapi tolonglah, pakailah kebenaran anda untuk melakukan hal yang benar sebab YESUS mengasihimu dan YESUS mau hidup kita memberkati orang lain, terimakasih.
Pak Dede dan Hai-Hai, juga Iah_Iah, terimaksih, artikel dan perdebatan anda semua sungguh, sangat memberkati saya untuk lebih memahami perbedaan itu indah karena membuat hidup jadi lebih bermakna.

Selasa, 13 Oktober 2009

Pernikahan bahagia??

Pernikahan bahagia.


Apa yang orang harapkan dari pernikahan? Tentu saja rumah tangga yang bahagia, bukan! Sebagian pernikahan diawali oleh cinta tetapi sering berakhir di dalam kebencian, sebagian yang lain diawali oleh keterpaksaan (perjodohan) tetapi juga ada yang langgeng dalam kebahagiaan meskipun tak sedikit pula yang berjalan dalam kehampaan.
Sebagian orang berpikir bahwa kalau Tuhan yang menjodohkan, pasti segala sesuatunya akan berjalan lancar sehingga ketika percekcokan mulai menghiasi rumah tangga, dia berpikir: “jangan-jangan, aku salah pilih jodoh”, dan perceraian mulai jadi pilihan logis untuk menghindari masalah. Pernikahan tidak lagi dipandang sebagai hal yang sakral dan kudus tetapi jadi ajang seleksi untuk cari jodoh yang tepat dan cara aman untuk menghindari perzinahan (umum). Apalagi kawin cerai sudah jadi komoditi entertaiment yang laris manis yang mendongkrak popularitas para pejabat dan artis di negeri ini yang celakanya sering jadi panutan masyarakat penggemar sinetron.
Pada mulanya waktu Tuhan menciptakan Adam, Tuhan berkata: “bahwa tidak baik bila manusia itu seorang diri saja maka Aku akan menciptakan seorang penolong yang sepadan dengannya”. Tetapi anehnya Tuhan tidak segera menciptakan Hawa baginya tapi Tuhan menciptakan bintang-binatang dan membawa Adam menemui hewan-hewan itu untuk memberikan nama bagi mereka. Dan dikatakan bahwa Adam tidak menjumpai penolong yang sepadan dengannya. Apa artinya? Artinya, sebenarnya Tuhan memberi kebebasan untuk manusia memilih dan mencari sendiri pasangan hidupnya dengan hikmat dan akal budi yang ada padanya untuk mencari yang sepadan (sesuai).
Coba, andaikata meskipun Adam tidak menjumpai manusia yang sepadan tetapi dia berpikir: “ yah sudahlah, ambil saja yang ada. Yang penting betina “. Tentu saja manusia sekarang, boleh jadi merupakan keturunan monyet, orang hutan atau anjing seperti cerita legenda Sangkuriang dari jawa barat
Jodoh itu seperti sebuah gambar magic puzzle yang besar terdiri dari ribuan potongan gambar kecil-kecil, dan ketika kita mau menyusunnya maka kita harus mulai dari potongan gambar yang biasanya terletak di tepi yang menyisakan sedikit gambar yang sesuai dengan beberapa potongan gambar yang ada. Dan itu sebuah Pernikahan.
Jadi Pernikahan merupakan blueprint dari Allah sendiri untuk mewujudkan gereja-NYA di bumi ini (Efesus 5:23-33). Alkitab berkata bahwa tidak ada laki-laki atau perempuan yang tidak berasal dari Allah. Hal yang tidak Alkitabiah jika ada orang apalagi hamba Tuhan yang berani mengatakan bahwa kalau bukan jodohnya maka boleh bercerai.
Tujuan utama dari Pernikahan adalah mewujudkan rencana Allah yang besar bagi gereja-NYA yaitu Kerajaan Allah di bumi ini bila setiap rumah tangga Kristen dapat menjadi garam dan terang bagi masyarakatnya. Pernikahan Kristen bukan didasarkan oleh cinta meskipun cinta adalah komponen/ potongan gambar terpenting tetapi dasar utama dari pernikahan adalah Kristus sendiri artinya Pernikahan hanya dapat diwujudkan apabila pria dan wanita mengikatkan diri dalam sebuah Komitmen untuk meletakkan kebenaran Firman Allah sebagai acuan atau nara sumber di dalam segala masalah yang timbul dalam pernikahan.
Pernikahan tidak akan langgeng bila ada pihak ke tiga turut campur di dalamnya, bahkan orang tua/ keluarga sekalipun. Hanya jika kita ijinkan Tuhan saja yang dapat menjadi pihak ke tiga dalam sebuah pernikahan yang dapat menyempurnakan ikatan kasih suami dan isteri, ketika dalam kerendahan hati kita mau melaksanakan Firman Tuhan untuk saling mengasihi, melayani, mengampuni dan saling mendahului untuk memberikan penghormatan kepada masing pasangan.
Entah saudara sudah menikah atau belum, tetapi renungkanlah benar-benar dengan renungan yang saudara telah baca saat ini. Pernikahan adalah sebuah Komitmen untuk berjalan dan hidup sesuai rencana-Nya. Jangan takut untuk menikah dan jangan ambil keputusan untuk tidak menikah karena melihat contoh gagal dalam pernikahan, karena itupun berarti bahwa saudara tidak bertanggung jawab dengan hidupmu dan satu-satunya alasan untuk tidak menikah adalah karena kita mau benar-benar menyerahkan diri kita hanya untuk melayani – Nya. Terimakasih dan selamat menikah.

Sabtu, 05 September 2009

Belajar bertanggung-jawab

I Yohanes 2: 28; 3: 1-2
28; “Maka sekarang anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya”
29; "Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-NYA"
3:1; "Lihatlah betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita sehingga kita disebut anak-anak ALLAH. karena itu dunia tidak mengenal kita, sebabdunia tidak mengenal DIA"'
2; "Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak ALLAH, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-NYA, kita akan menjadi sama seperti DIA, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-NYA yang sebenarnya".

Pada hari kedatangannya, berbeda dengan apa yang biasa dikatakan pendeta yang selalu menekankan kepada hasil seperti berapa banyak jiwa yang engkau bawa atau berapa banyak yang engkau sudah berikan. Yesus lebih menekankan pada proses dan hubungan kita dengan-Nya sebagai Bapa dan anak, sebagai sahabat dan mempelai-Nya. Ia akan berrkata; “Berbahagialah hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuan-Mu”.
“Hamba mana yang didapati setia dan tetap mengerjakan tugasnya jikalau tuan-Nya datang”.
“Berwaspadalah dan berjaga-jagalah sebab engkau tidak tahu kapan tuan-Mu itu datang”.
Apapun bentuk pelayanan dan tanggung jawab kita, yang paling Tuhan inginkan adalah kesungguhan dan kesetiaan kita dalam melayani-Nya.
ALLAH menempatkan kita dengan satu misi yaitu menyatakan tentang Kerajaan dan Kehendak-Nya di dalam dan melalui kehidupan kita ditengah masyarakat, bangsa dan gereja, adalah SALAH KALAU KITA BERPIKIR DAN MENEMPATKAN PELAYANAN KITA HANYA DALAM LINGkUP GEREJA DAN ROHANI SAJA KARENA KEHIDUPAN DUNIAWI DAN ROHANI ADALAH SEPERTI SATU MATA UANG DENGAN DUA SISI GAMBAR YANG BERBEDA.
Kita adalah manusia rohani tidak peduli dimana kita berada kita tetap manusia rohani, meskipun mungkin bertentangan dengan keadaan kita saat ini tetapi sebenarnya kita adalah anak-anak ALLAH. (3:1)
Itulah sebabnya kita harus berpikir dan bertindak sebagai manusia rohani (manusia baru yang terus menerus diperbaharui) di tengah-tengah dunia yang dipenuhi oleh kefasikan ini karena sebutir mutiara tidaklah akan pernah kehilangan kemilaunya di dalam pekatnya lumpur sekalipun.
TUHAN menempatkan Roh kudus-Nya di dalam kita untuk menolong dan memimpin kita untuk masuk ke dalam seluruh kebenaran, dan Ia akan terus menguduskan dan memampukan kita jika kita mau belajar untuk menempatkan firman-Nya di dalam kita dan senantiasa hidup dalam kepenuhan (persekutuan) Roh kudus-Nya.
Tentu saja ada harga yang harus kita bayar yaitu penyangkalan diri (untuk tidak menjadi sahabat dunia) dan pikul salib (kerelaan untuk menderita oleh karena Yesus). Dan itu bukan berarti bahwa kita harus hidup dalam kemiskinan dan penderitaan (Ulangan 28: 1-14) karena justru TUHAN menghendaki kita hidup berkelimpahan agar hidup kita dapat menjadi berkat bagi sesama dan alat pelebaran kerajaan-Nya.
Tetapi jangan ijinkan uang dan kekayaan menjadi tuan atas hidupmu dan jangan biarkan ambisi akan kesuksesan menjadi obsesi yang menenggelamkan kita di dalam kesibukkan sepanjang waktu sehingga kita melupakan keluarga dan bahkan juga pelayanan kita.
Visi TUHAN bagi kita adalah KARAKTER (menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya; Roma 8: 29). Jadi bersiap-siaplah untuk hadapi kekecewaan yang dibuat oleh keadaan dan orang-orang di sekitarmu, Jangan panic dahulu karena TUHAN sedang memproses bagian yang tersembunyi dalam dirimu yaitu ego-mu.
Kita hanya sedang belajar untuk mengelola harta yang sementara, yang sangat kecil nilainya dan hidup yang sangat pendek supaya apabila TUHAN menilai bahwa kita adalah orang yang memiliki intregritas (dapat dipercaya), IA akan memberikan kita tanggung jawab yang lebih besar dan mulia untuk mengelola harta yang sesungguhnya di dalam kehidupan kekal yang menantikan kita.
Jangan pernah berputus asa dan bersungut-sungut karena kita tahu kemuliaan kekal yang menantikan kita dan biarlah kita tahu bahwa IA yang menjamin kita adalah setia sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “TUHAN adalah penolongku. Aku tidak akan takut.
TUHAN memberkati.

Sabtu, 29 Agustus 2009

Kesukaran orang percaya

II Timotius 3: 1-9.
Alkitab dalam II Timotius 3:1 ini mengatakan bahwa pada akhir jaman akan datang masa-masa yang sukar, dan meskipun YESUS dalam Matius 24 mengatakan tentang penderitaan sebelum kedatangan TUHAN. Tetapi pembacaan kita dalam perikop ini tidak berbicara tentang konteks ini melainkan tentang kesukaran kita dalam mempertahankan dan memelihara intregitas atau jati diri kita sebagai anak-anak TUHAN di bumi ini. Globalisasi dan kemajuan tekhnologi bukan hanya sekedar menawarkan kenyamanan dan kemudahan dalam hidup tetapi juga mengungkapkan fakta bahwa tidak ada yang gratis di dunia ini dan apa yang kita miliki akan menentukan status dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat dewasa ini yang menuntut orang untuk bukan hanya bekerja keras tetapi juga membawa dampak pada gengsi dan persaingan yang tidak sehat untuk dapat mempertahankan kehormatan yang dikatakan oleh Firman TUHAN sebagai mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang. Manusia semakin mementingkan diri dan kasih menjadi semakin tawar, sehingga anak-anakpun tidak lagi dapat menghormati orang tua dan orang tidak lagi menghargai hka orang lain.
Firman TUHAN mengatakan bahwa penghakiman akan dimulai dari rumah TUHAN dan YESUS sendiri pernah mengatakan bahwa: “Kalau AKU datang, adakah kudapati iman di bumi ini”. Dan “kalau waktu itu tidak disingkatkan maka orang benarpun tidak diselamatkan”. Ini menunjukkan kepada kita tentang kesukaran yang sangat serius yang akan kita hadapi dalam masa akhir jaman ini, Dihambat tapi merambat, ini judul buku karangan dari bapak Pdt. K.A.M Yusuf Rony yang menunjukkan bahwa keKristenan justru berkembang di bawah tekanan dan aniaya, tetapi kita melihat dari sejarah bahwa seperti ada pepatah yang mengatakan, “ seperti ayam mati di lumbung padi”. Demikian kebebasan dan kenyamanan membuat kekristenan justru menjadi kering di negara-negara Eropa.
Di Indonesia pada era reformasi ini meskipun mengalami hambatan pembangunan gereja di beberapa tempat tapi juga harus kita akui bahwagereja mengalami ledakan pertumbuhan jumlah gereja (organisasi/demonisasi) yang signifikan. Namun sayangnya kalau kita melihat fakta di lapangan, pertumbuhan gereja ini hanya sekedar pertambahan gedung/ organisasi gereja saja di kota-kota atau daerah yang terbuka sehingga disadari atau tidak telah menimbulkan banyak permasalahan dan gesekan2 antar gereja (perpindahan jemaat, perpecahan gereja) dan juga pergeseran budaya pada beberapa gereja tua (contoh: di HKBP dan gereja Toraja, sudah diijinkan pemakaian alat band untuk ibadah KKR dan Pemuda) untuk mengantipasi exodusnya pemuda/ remaja ke gereja lain.
Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan tumbuhnya rasa curiga dan perselisihan antar hamba TUHAN karena pertambahan jumlah jemaat hanya diharapkan melalui kelahiran, pernikahan dan perpindahan keanggotaan (yang sering disebabkan oleh sakit hati), sekedar meningkatkan jumlah jemaat ini yang menyebabkan “gereja” membuat program2 ibadah dan kotbah yang sekedar menyenangkan orang dan ini menyebabkan menurunnya kwalitas rohani pendeta karena kemudahan yang diberikan “gereja” dan tidak adanya standar yang excellent untuk seseorang dapat menjadi pendeta/gembala jemaat sehingga ini menimbulkan gelombang kegerakan baru: pensiunan dan para profesional (pengusaha dan pegawai aktif) jadi pendeta, malah banyak pendeta jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Turunnya standar moral dan kwalitas pengajaran dalam gereja adalah awal dari kesukaran yang sedang kita hadapi dalam masa akhir jaman ini. Kasih tidak lagi memotivasi pelayanan, Kebenaran hanya menjadi pemanis bibir pengkotbah dan kekudusan hanya ada dalam lagu pujian, gereja bukan lagi sumber hikmat dan pengajaran tetapi sudah menjadi sarang penyamun.
Seringkali orang mengaburkan misi dengan pelayanan ke tempat-tempat terpencil dan negara-negara lain dan merupakan pelayan yang diperuntukkan bagi penginjil dan misionaris saja sehingga tugas jemaat hanya sekedar mendoakan, beramal dan duduk manis di gereja saja. Ini kesalahan terbesar gereja karena sebenarnya hidup baru yang TUHAN berikan sebenarnya adalah misi. Hidup kita adalah misi untuk menghadirkan Kerajaan ALLAH di muka bumi ini. Kita adalah mitra kerja ALLAH dan Dunia ini ladang ALLAH artinya dimanapun TUHAN menempatkan kita; dalam rumah tangga, usaha, pekerjaan, sekolah dan di tengah-tengah masyarakat bahkan gereja , itulah ladang misi dimana kita menghadirkan Kerajaan ALLAH dalam bentuk pelayanan, Kasih, Kebenaran dan Kekudusan yang didasari oleh Kebenaran FIRMAN ALLAH yang hidup di dalam kita. (Galatia 2: 20). Tidak ada yang sempurna di antara kita tetapi itu tidak boleh menghalangi kita untuk dapat berkata: “ ikutlah teladanku seperti aku mengikuti teladan YESUS”. TUHAN memberkati.

Rabu, 26 Agustus 2009

Bisnis di Ladang Tuhan

Sekitar tahun 1990, dalam suatu persekutuan doa semalam suntuk di FGBMFI, di jalan Juanda, Samarinda. Suatu nubuatan disampaikan seorang hamba Tuhan yang mengatakan; “Bahwa usaha bisnis terbesar sebelum kedatangan Tuhan adalah ladang Tuhan”, yang spontan disambut dengan tertawaan oleh hampir semua yang hadir yang kebanyakan pengusaha dan kaum profesi di Samarinda dan Balikpapan, tetapi 5 (lima) tahun kemudian kebanyakan dari mereka yang hadir ini menjadi pendeta.
Pada tahun-tahun terakhir ini kita seolah-olah melihat satu kebangunan rohani yang besar di Indonesia yang ditandai dengan banyaknya denominasi baru plus tentu saja bertambahnya gereja2 dan persekutuan2 di berbagai kota di Indonesia, meskipun tentu saja itu bukan berarti bahwa pertumbuhan gereja itu diiringi oleh pertambahan jumlah jiwa baru, tetapi yang sering terjadi adalah sekedar perpindahan jemaat dari gereja yang sudah ada sebelumnya ke gereja yang baru. Dan juga pada akhir-akhir ini seiring dengan kemajuan tekhnologi multi media, kita melihat fenomena yang menggembirakan bahwa ladang pelayanan kita dapat mejadi ladang pelayanan global yaitu dengan adanya parabola dan internet sehingga kita dapat menjangkau ujung-ujung bumi bahkan tanpa beranjak dari tempat duduk kita. KKR, konser rohani bahkan seminar-seminar diadakan di mana-mana dengan pembicara-pembicara berkelas dan artis-artis rohani dan kalau kita dapat melihat semaraknya pelayanan ini maka apakah itu berarti bahwa kita sedang mengalami kebangunan rohani? Kita tidak akan yakin dengan hal itu jikalau kita melihat fakta-fakta lain di lapangan (khususnya, dalam pelayanan kami di Kalimantan Timur) dan meskipun secara pribadi, saya tidak punya data yang menunjang dalam hal ini tetapi saya melihat bahwa sebenarnya jumlah umat ALLAH pada lima tahun ini justru sedang mengalami penurunan kwantitas (siapa dapat membantu data?), kelihatannya kita hanya sekedar mengalami euphoria kebangunan rohani yang semu kalau kita hanya melihat pertumbuhan yang pesat jumlah denominasi dan “gereja” di Indonesia.
Apakah ini nyata atau karena kekuatiran saja kami melihat bahwa seolah-olah hal itu terjadi, padahal sebenarnya justru memang semaraknya acara-acara rohani ini memang justru menunjukkan bahwa memang kebangunan rohani itu sedang berlangsung (setujukah saudara dengan hal ini) atau justru kekuatiran YESUS yang ditunjukkanya dengan berkata: “Kalau Aku datang, adakah iman di bumi ini” menjadi jawaban dari kesemua itu.
Berapa puluh tahun lalu, menjadi pendeta bukan suatu hal yang dapat dibanggakan, malahan banyak orang mengeluh jika ada anggota keluarganya yang dipanggil TUHAN untuk menjadi hambanya dan mereka yang menjadi pendeta seringkali “malu” untuk menunjukkan identitas diri yang lama dengan membuang bahkan membakar atribut gelar2 duniawi mereka. Sekarang, justru orang berlomba-lomba menjadi pendeta bahkan tanpa harus melalui pendidikan dan penjara yang suci (asrama sekolah Alkitab), kursus-kursus Alkitab singkat, Kuliah padat sekali dan gereja menurunkan standar mutu kependetaan, kemudahan untuk menjadi pendeta menyebabkan orang berbondong-bondong menjadi pendeta, kalau dulu para profesioal harus meninggalkan profesinya untuk menjadi pendeta (dan menganggap sampah segala atribut), sekarang justru kita dapati bahwa semakin banyak gelarnya, semakin oke ( kami teringat dalam satu acara KKR, seorang pembicara, tidak mau dipanggil maju ke depan ketika gelarnya tidak disebut secara lengkap, ha ha ha, padahal gelar apapun belum akan akan sempurna kalau belum dapat yang satu ini; Alm (alrmarhum)) dan kependetaan sepertinya hanya sekedar menjadi profesi di samping profesi lain yang mereka miliki.
Seorang gembala tidak lagi harus tinggal bersama domba-dombanya dengan adanya gembala franchaise (gembala senior yang tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana), dan perbudakan rohani yang mengatas namakan “persiapan” atas pengerja-pengerja gereja. Iklan-iklan “undangan kebaktian” di koran-koran nasional dan daerah (untuk kalangan sendiri), ringtone rohani, sms renungan rohani berbayar, perjalanan “tour rohani” dengan pembimbing2 rohani yang top abis, mission trip yang seringkali hanya sekedar pesiar rohani, event organizer rohani (seorang teman pendeta meninggalkan gerejanya untuk membuka pelayanan ini) dll, kita tidak tahu apakah ini semua yang disebut sebagai bisnis di ladang TUHAN, kami tidak tahu dan biarlah ada motivasi yang benar di dalamnya. “Berbahagialah hamba , yang didapati Tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya datang”, (Matius 24: 46).

Jumat, 21 Agustus 2009

Andaikata gereja mau tabur uang mati

Melihat perkembangan gereja yang begitu pesat dengan ditandai bertambah banyaknya gereja/ organisasi gereja di Indonesia yang faktanya tidak bertumbuh seiring dengan pertambahan jumlah orang Kristen, yang malah ditengarai semakin menurun jumlahnya. Kita tidak tahu, apakah kita harus merasa bangga denan “pertumbuhan” ini atau haruskah kita justru merasa miris karena “pertumbuhan” ini justru semakin menampakkan adanya perpecahan dalam “gereja’.
Di Koran-koran daerah, kita sering membaca berita yang mengatakan bahwa ada desa-desa yang penduduknya sebanyak 200 atau 100 orang menjadi mualaf, apa yang kita pikirkan kalau membaca hal seperti ini; “ah, itu Cuma propaganda saja, ataukah kita mungkin akan katakan: “ya, itu karena iman orangnya masih kerdil”’. Saudara, saya mau katakan kepadamu, sebenarnya hal itu terjadi mutlak karena kesalahan “gereja”. Beberapa tahun lalu, saya rajin mengikuti seminar-seminar dan banyak hamba Tuhan mengikutinya, tapi setelah mengikuti banyak seminar ternyata saya dapati, kita hanya sekedar senang kumpul-kumpul dan merumuskan cara-cara untuk “memenangkan” dan meneriakkan slogan kesepakatan ‘Kemuliaan Tuhan”.
Misi “gereja” tidak lebih dari sekedar “franchaise” gereja. Pendeta-pendeta “besar” tanpa ragu mencantumkan nama mereka sebagai “Gembala/ Penatua Senior” di iklan-iklan surat kabar untuk menarik orang datang ke acara ibadah mereka, yang anehnya mereka sendiri jarang datang atau bahkan belum pernah datang untuk bahkan “hanya sekedar menengok” kawanan domba mereka.
Dari kota besar sampai kota kecil dipadati oleh “gereja”, “gereja-gereja” baru bermunculan bagai jamur di musim hujan, jemaat terus dipacu untuk memberi dan berkorban bagi pekerjaan “misi” sementara pendeta sendiri enggan mengeluarkan duit dari kantongnya dan misi itu sendiri hanya sekedar tempel nama baru dan bukan sungguh-sungguh buka ladang baru yang belum pernah di garap orang lain.
Perguruan Theologia barupun berlomba-lomba menawarkan paket murah meriah untuk mendapatkan STh, MTh, dan bahkan Doktor yang seringkali hanya untuk penghias kartu nama dan sarana untuk menaikkan honor pelayanan. Berapa ratus tenaga hamba Tuhan baru diluluskan setiap tahunnya dari sekolah-sekolah theologia tetapi anehnya kita masih terus berdoa untuk Tuhan mengirim pekerja-pekerja karena kita tidak tahu kemana pekerja-pekerja yang terlatih ini pergi. Dan orang tanpa malu mencantumkan label Evangelis atau penginjil di depan nama mereka tapi kerjanya hanya berkeliling besoek di gereja-gereja tertentu untuk menadapatkan sekedar upah harian, di daerah banyak pendeta beralih dari PNS (Pegawai Negeri Surga) menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil), kita tidak lagi menjadi pendeta tapi pendekar (pendeta karyawan).
Di daerah pelayanan kami di Kalimantan, sepanjang wilayah perbatasan Kalimantan timur sampai ke Selatan dan tengah, berapa banyak daerah tanpa kehadiran gereja bahkan kalaupun ada gereja biasanya satu pendeta/gembala harus melayani berapa atau bahkan berapa puluh jemaat. Kantong-kantong Kristen justru menjadi kantong-kantong sampah yang berisikan kejahatan dan kecemaran. Dan apa yang kita lakukan?
Gereja membangun istana-istana gading yang sering bikin sakit mata karena menjadi ironi di tengah-tengah kemiskinan masyarakat, KKR besar, undang artis, pendeta besar dan kadang ada doorprize untuk menarik orang melihat pertunjukan spektakuler dan dengan label “untuk kalangan sendiri”. Drama Natal dengan pementasan Yesus lahir di kandang dh juga kolong jembatan hanya untuk sekedar menertawakan diri karena sementara itu kita berpesta pora tanpa memperdulikan mereka yang lapar.
Ada banyak gereja baru muncul tahun ini dan tutup tahun depan karena persoalan klasik “tidak ada panggilan” yang sebenarnya hanya pemanis dari pribahasa “lebih besar pasak dari pada tiang”. Andaikata gereja mau tabur uang mati.
Mengundang pendeta harus berhubungan dengan manajer yang bertanya; “berapa banyak…..”. dan banyak alas an untuk katakan “tidak” kalau hanya ada sedikit….
“Berapa besar gerejamu atau berapa banyak jemaatmu”, itu pertanyaan jamak yang biasa ditanyakan kalau sesama pendeta bertemu. Kita tidak pernah merasa malu untuk mengakui apa yang bukan menjadi milik kita. Kita hanya pembantu, pelayan, jongos…
tapi betapa sering kita bertindak sebagao BOSS. Ah andaikata gereja mau tabur uang mati. Atau mungkin memang benar bahwa kita hanya baru bisa mimpi seperti lagu pembuka di Republik Mimpi.
Tuhan kasihanilah kami..

Senin, 10 Agustus 2009

Berfokus pada Rencana TUHAN>

Berfokus pada ALLAH!!
Roma 8: 28-30.
Kemarin ada seseorang yang mengirimkan sebuah SMS yang berbunyi demikian; “Maaf, mungkin U salah kirim sms, but sms 12x sudah benar2 bikin sadar betapa I terlau jauh meminggalkan Tuhan. Thanks sudah salah kirim sms 12x”. dan saya menjawabnya; “Tuhan sering berkerja dengan cara yang musterius karena saya tidak pernah mengirimkan sms kepadamu sebab no mu tidak ada pada phonebook hp saya, 1 atau 2x kesalahan adalah wajar tetapi 12x berarti adalah hal yang Tuhan rencanakan dan saya senang bahwa kesalahan itu menjadi berkat bagimu”.
Firman Allah di dalam Roma fasal 8: 28 mengatakan bahwa Allah turut bekerja didalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Tuhan. Ini berarti bahwa Allah ikut mengambil bagian atau merencanakan senua hal yang terjadi dalam hidup kita untuk mendatangkan kehidupan yang maksimal. seringkali kita tidak menyadari tentang tujuan Allah ini karena kita berfokus pada diri sendiri sehingga kita seringkali bersungut-sungut dan berfikir bahwa Allah berlaku tidak adil kepada kita.
Fokus pada diri sendiri ini akan berakibat:
1. kekurangan/ tidak bersyukur.
Ibrani 13: 5 berkata, “ cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu”.
Kita tidak akan pernah dapat bersuykur bila kita tidak puas dengan apa yang kita miliki.
2. Kekuatiran.
Lukas 12: 18-20.
Kekuatiran adalah penghambat terbesar dari iman yang memungkinkan kuasa Firman tidak dapat berkerja secara maksimal dalam hidup kita. Yakobus 1:6-7
3. Kesombongan/ haus penghargaan, pengakuan.
I Yohanes 2: 15
Kalau kita berfokus pada diri sendiri maka kita tidak akan pernah dapat melihat dan mengerti tentang rencana Allah.





Filipi 3: 12-13.
Untuk dapat berfokus kepada Allah maka kita harus :

Melupakan apa yana ada dibelakang kita artinya kita harus melupakan segala kekecewaan yang pernah terjadi dalam kehidupan kita sebab kekecewaan itu adalah hambatan terbesar kita untuk menemukan potensi yang seutuhnya dalam Tuhan. Pengampunan adalah hal yang terpenting untuk dapat melupakan kekecewaan.

Penguasaan Diri.
Kita lebih sering melakukan pengekangan diri, artinya kita seringkali melakukan atau tidak melakukan sesuatu hanya untuk JAIM/ jaga image karena takut akan penilaian orang atas reputasi kita tetapi penguasaan diri adalah buah dari Cinta ataupun hasil dari persekutuan kita dengan Firman dan Roh Kudus.

Hidup dalam rencana Allah.
Untuk mengerti rencana Allah maka kita harus mengenal Firman Allah dan hidup dalam persekutuan. Bacalah Alkitab secara teratur dan hiduplah dalam persekutuan dengan saudara-saudara seiman untuk dapat saling menjaga dan menopang satu denan yang lain dan beribadahlah secara teratur. I Timotius 4: 8

4. Kasih
Jika anda ingin mengalami hidup yang berkelimpahan dari
TUHAN. Anda harus tidak berfokus pada diri sendiri, tetapi mulailah meluangkan waktu untuk menolong orang lain. Anda harus memperlihatkan Kasih dan Kebaikan TUHAN dimanapun Anda berada. Jika Anda bersedia memenuhi kebutuhan orang lain, maka TUHAN berjanji akan memenuhi segala kebutuhanmu. TUHAN akan memberseskan segala masalah yang anda hadapi.(Joel Osteen)

Sabtu, 08 Agustus 2009

Allah mau hidup kita berkelimpahan

Allah mau hidup kita berkelimpahan

Yohanes 10 : 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan: Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Hati-hati dengan tujuan/ motivasi kekayaan…

Ulangan 8: 8; Tetapi haruslah engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian….

Amsal 10:2; Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut

Matius 6: 19-21; Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya, Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga; di surga, ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya; Karena dimana hartamu berada disitu hartamu berada

Lukas 12:18-20 orang kaya yang bodoh-kekuatiran akan hari tua

I Timotius 6:9-10; Tetapi mereka yang kaya jatuh ke dalam percobaan,ke dalam jerat dan kedalam berbagi-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah bebarapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagi-bagai duka.

I Timotius 6: 17; Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-NYA memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati;

Tujuan Allah dengan kekayaan:

6:18-19; Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi; dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya

Amsal 3: 9-10; Muliakan Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu; Maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

Amsal 11:24-25; Ada yang menyebar harta tetapi bertambah kaya, tetapi ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan; Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.

Amsal 3:6; Umur panjang ada di tangan kanannya dan di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan

Harta bukan jaminan..

Amsal 15:16-17; Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan Tuhan daripada banyak harta disertai dengan kecemasan; Lebih baik sepiring sayur dengan kasih daripada lembu tambun dengan kebencian

Amsal 16:8; Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, daripada penghasilan banyak tanpa keadilan.

Amsal 17: 1;

Amsal 22: 1;
Amsal 22: 4;

Ulangan 28: 1;
Matius 6:33;

Mazmur 92: 13-15; Orang benar akan bertunas seperti pohon Kurma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; Mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita; Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan padaNya.

Langkah pertama untuk mencapai potensi hidupmu adalah perluaskan wawasanmu. Anda harus mampu memandang kehidupan ini dengan mata iman. Pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi. Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang anda raih. Gambaran ini harus menjadi bagian dalam dirimu, didalambenakmu, dalam percakapanmu, meresap kea lam bawah sadarmu, dalam perbuatnmu dan dalam setiap aspek kehidupanmu.

Uang dapat membeli rumah, tapi tak dapat membeli keluarga
Uang dapat membeli tempat tidur, tapi bukan tidur nyenyak
Uang dapat membeli jam dinding, tapi tak dapat membeli waktu
Uang dapat membeli buku tapi bukan pengetahuan
Uang dapat membeli makanan tapi bukan rasa untuk menikmatinya
Uang dapat membeli kedudukan tapi bukan hormat
Uang dapat membeli darah tapi bukan kehidupan
Uang dapat membeli obat tapi bukan kesehatan
Uang dapat membeli seks tapi bukan kasih
Uang dapat membeli asuransi tapi bukan keselamatan

Selasa, 28 Juli 2009

Darimana datangnya kebahagiaan?

John C Maxwell suatu ketika pernah didapuk menjadi seorang pembicara di
sebuah seminar bersama istrinya. Ia dan istrinya, Margaret, diminta menjadi
pembicara pada beberapa sesi secara terpisah. Ketika Maxwell sedang menjadi
pembicara, istrinya selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan
seminar suaminya. Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di
salah satu sesi, suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan.

Ceritanya, suatu ketika sang istri, Margaret, sedang menjadi pembicara di
salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell duduk di
bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi, semua pengunjung
bertepuk tangan. Yang namanya seminar selalu ada interaksi dua arah dari
peserta seminar juga kan? (Kalau satu arah mah namanya khotbah.)

Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu
mengacungkan tangannya untuk bertanya. Ketika diberikan kesempatan,
pertanyaan ibu itu seperti ini, "Miss Margaret, apakah suami Anda membuat
Anda bahagia?"

Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua
peserta penasaran menunggu jawaban Margaret. Margaret tampak berpikir
beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak."

Seluruh ruangan langsung terkejut. "Tidak," katanya sekali lagi, "John
Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke
arah Maxwell. (Kebayang ga malunya Maxwell saat itu.) Dan Maxwell juga
menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar. Malu!

Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat
baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu
memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak
bisa membuatku bahagia."

Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"

"Karena," jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung
jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."

Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah, tidak ada orang lain yang
bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu,
hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat
dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.

Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa
berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu
tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah
kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar.

Contohnya berita seorang rasul jaman dahulu kala. Ketika itu rasul tsb
sedang dihimpit oleh keadaan. Ia disiksa dan dipenjara, ditolak kanan kiri.
Tapi dalam surat-suratnya, tidak ada yg berisi keluh kesah. Justru
sebaliknya! Sebagian besar surat-suratnya justru berisikan motivasi, berita
gembira dan inspirasi. Rasul tsb bahagia. Meskipun keadaan sekelilingnya
mungkin merupakan alasan ia tidak bahagia, namun ia tetap bahagia.

Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu,
seberapa cantik istrimu, atau sesukses apa hidupmu. Ini masalah pilihan:
apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak.

From:Mei Hwa [mailto:limmeihwa@yahoo. com]

Jumat, 17 Juli 2009

MULUTMU HARIMAUMU!!

Kira-kira pernah lihat tulisan ini dimana ya? kalau nda tahu, nda usah mikir sampai jutek. nih kukasih tahu, itu dari iklan A Mild. waktu kulihat iklan ini pertama kali, aku nda mikir apa-apa, tetapi sesudah lihat berapa kali, aku tahu, Tuhan sedang berbicara padaku ( Ada tertulis: Tuhan berbicara dengan berbagai macam cara) bahwa sering kita tidak sadari masalah dan percobaan yang kita alami merupakan akibat dari buah perkataan kita.
Selama bertahun-tahun, aku selalu katakan bahwa aku nda bisa tidur pakai AC atau kipas angin karena aku pasti pilek dan aku tidak bisa tinggal diruangan yang ada AC atau kipas angin atau naik mobil yang ber-AC karena aku pasti mabuk dan memang itulah yang selalu terjadi. dan aku sadar waktu aku merenungkan ini, rupanya Mulutku sendiri yang menjadi harimauku selama ini, aku sudah menjadi korbannya. Ada tertulis dalam Amsal 18: 21 "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan buahnya. Sadar atau tidak sadar, kalau kita mau jujur dan mengkoreksi hidup kita, coba lihat betapa sering kita menciptakan keburukan dengan mulut kita terhadap pribadi atau keluarga, pekerjaan dan lain-lain.
Aku mulai bertindak, setiap pagi dan malam. Waktu aku sendirian, aku mulai mengafirmasikan Firman pada diriku, aku menububuatkan hal-hal baik akan terjadi padaku sesuai dengan apa yang tertulis dalam Firman Tuhan tentang rencananya yang ajaib dalam hidupku (Yeremia 29:11). Aku katakan bahwa ada tertulis bahwa Tuhan inginkan tubuh, jiwa dan rohku terpelihara sempurna dan juga Tuhan inginkan aku sehat dan bahagia, jadi aku tidak akan pernah mabuk lagi oleh karena AC dan kipas angin, aku tidak akan pernah alergi lagi. Terus menerus kukatakan hal-hal ini dan setelah aku memiliki keberanian aku mulai mengkoformasikan kesembuhan ini kepada orang-orang disekitarku. Mulanya, mereka menertawakan dan memberitahuku, "katanya udah sembuh, itu kok masih pilek! Tapi aku katakan,"tidak, ini cuma air yang keluar dari hidung, Aku sudah sembuh dan aku tidak pilek lagi. Sebab ada tertulis bahwa, aku hidup oleh imanku dan bukan dengan penglihatan".
Dan aku sembuh, aku tidak pernah pilek lagi karena AC atau Kipas angin lagi. Tuhan baik dan Yesus memeliharaku

Sabtu, 16 Mei 2009

Foto-foto Perayaan Paskah SM GPPS Efata Bontang bersama pakde Warno
















Obat Demam berdarah

Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang terkena penyakit demam berdarah, sebenarnya untuk menyembuhkan penyakit ini sangat mudah yaitu dengan mengkonsumsi :
1. Pocari Sweet.
2. Juz Jambu (asli), jangan buavita.
3. Sari Kurma (bisa dibeli di toko obat atau supermaket.

Sedang untuk menanggulangi penyakit Malaria :

1. 3 butir telur bebek diambil kuningnya saja dicampur dengan soda FN 1 botol tambah sedikit
garam diminum sekaligus 2 x sehari selama 4 hari berturut-turut. (sumber: Donny Tahiroran)

Kiranya dapat menolong.

Senin, 11 Mei 2009

Wisma Doa Emalta










Wisma Doa Emalta

Kemarin ada teman tanya, kenapa blognya kok belum diperbaharui. Itu benar, sorry ya, seminggu kami ( aku dan anakku Yoshua) pergi ke jawa untuk doa puasa selama tiga hari di bukit doa Emalta di Kaliurang, Jogjakarta terus daftarin anak ke UKRIM dan perjalanan pulang mampir dulu ke rumah mertua di Jati Murni, Pondok Gede di Bekasi. Eh pulangnya bawa oleh-oleh, sakit mata!! Jadi susah mau ngetik, mataku berair terus, doain biar cepat sembuh ya. Padahal mau ceritain pelayanan di Long Bawan, Krayan.
Doa di wisma Emalta, letaknya kira-kira kurang lebih 150 meter sebelah kiri jalan sebelum terminal Kaliurang yang dapat ditempuh sekitar 20 menit perjalanan dengan taxi dari airport Adi Sucipto, Jogja dengan biaya 75 – 80 ribu dan 10 ribu rupiah kalau naik bus umum. Wisma ini punya fasilitas yang cukup lengkap dengan 16 gua doa yang dinamai sesuai nama nabi-nabi dalam Alkitab dan 48 kamar doa dan 1 buah aula dengan kapasitas untuk 250 orang, menara doa Habakuk, asrama putera dan puteri, maksudnya bukan asrama biasa tetapi tamu yang datang biarpun suami dan isteri, tidurnya harus terpisah di asrama putera dan puteri ini, kan mau doa bukannya honeymoon ya. Juga ada perpustakaan Damaris. Yang dibuat untuk mengenang almarhum, bpk Pdt. Damaris. Perpustakaan ini menyimpan koleksi buku-buku milik Pdt. Damaris dan juga koleksi ijasah dan piagam-piagam yang pernah didapat oleh beliau selama hidupnya juga ada lukisan foto beliau dan isteri serta mesin tik tua yang pernah digunakannya. Malam, pkl. 21.30 wib. Kami tiba di Emalta dan disambut oleh mas Christyadi dan mas Mukijo yang ternyata sudah menunggu kami seharian dan sudah mempersiapkan kamar tidur eh bungalow, omong-omong, katanya (pak Gondo kasih tahu ke pak Walgito), “ boss nya PT. Badak Bontang mau datang”. Bisa-bisa saja. Dan, tak lama kemudian, bu Sri, penguasa kantin Emalta mempersilahkan kami makan nasi pecel yang enak ( makasih bu ). Menikmati malam pertama, eh langsung pilek (untung bukan flu Singapur atau flu babi), yang untungnya paginya bangun tidur langsung baik tapi jadi ritual rutin tiap malamnya. Pagi harinya, kami berkenalan dengan pak Walgito (maaf kalau salah tulis nama), Juru kunci, eh salah, penanggung jawab di Emalta yang juga seorang Gembala Sidang di GPDI di desa Pakem dan isterinya, juga pak Bejo, dinas PU Emalta.
Kami juga berkenalan dengan pak Yoseph, seorang pelayan Tuhan di GESBA, Magelang, orangnya pintar, bacaannya buku-buku yang berbahasa Inggris melulu yang sebenarnya aku juga bisa baca cuma nda bisa ngartikan saja, ha, ha, ha…
Hal yang menarik di Emalta ini yaitu tidak adanya tarif untuk berdoa se jam atau bahkan menginap, pengunjung hanya disediakan kotak dan amplop untuk persembahan kasih sesuai dengan kelelaan hati saja kecuali untuk pemakaian aula, baru ada batasan minimal persembahan kasih untuk rombongan. Di sini juga ada kolam pembaptisan buat yang mau adakan pembaptisan air dan ada ruang khusus untuk yang mau berdoa puasa full 3 hari yaitu ruang doa Elia yang dilengkapi dengan tempat tidur dan kamar mandi di dalam, tentu saja, maksudnya supaya orang nda perlu keluar dan tempatnya pun ada di atas pinggiran tebing yang masih dipenuhi oleh pepohonan yang lebat dan kalau beruntung, kita dapat melihat monyet-monyet yang datang untuk melihat orang-orang asing yang datang berkunjung. Wisma Emalta ini terletak di desa di bawah kaki gunung Merapi yang asri dan kalau hari libur biasanya dipenuhi oleh Wisatawan baik local ataupun mancanegara, rasa-rasanya tiap rumah di desa ini adalah penginapan dan selain itu ada beberapa hotel dan Wisma2 yang lain yang juga biasa dipakai tempat retreat diantaranya wisma Eden. Untuk makan, jangan kuatir, karena selain di wisma Emalta disediakan kantin juga di sekitarnya banyak sekali warung dan rumah makan yang kebanyakan menyediakan sate kelinci, malam terakhir sebelum kami pulang, kami menikmatinya, ehm, lumayan enak.
Hari ke tiga, pak Gondo mengajak saya untuk ikut dalam pelayanannya di PD Mawar dan di sana, saya didoakan oleh team doa PD Mawar dan mendapatkan ayat dari Ayub 29: 20, juga ke ibadah FGBMFI di rumah salah seorang pemilik perusahaan batik yang juga seorang desainer batik yang saat itu sedang sakit stroke. Dan, pulangnya ibu Gondo memberikan oleh-oleh baju batik untuk saya dan isteri (jangan ngiri ya). Terimakasih untuk pengurus wisma Emalta: bpk dan ibu Walgito, mas Christ, mas Bejo, mas Mukijo dan ibu Sri juga pak Yoseph, teman-teman di PD mawar dan FGBMFI chapter otomotif, Jogja dan tentu saja untuk bpk dan ibu Gondo Wijoyo, Tuhan berkati dan jangan bosan-bosan untuk kami repotkan ya, oh ya untuk yang mau doa di Emalta dapat menghubungi no telp. 0274 895111 atau 895118 atau no hp 0812 2760 039/ 0812 770 848. sekedar informasi, wisma Emalta tidak melayani/menyediakan tempat untuk keperluan lain selain untuk doa , seminar doa, gerakan doa dan acara-acara lain yang berhubungan dengan doa, terimakasih ya udah mau baca. Tuhan memberkatimu.

Saksi-saksi Yehova dan Alkitab

Tulisan ini tidak dimaksud untuk mendiskreditkan apapun tetapi sebagai pengetahuan bagi kita untuk kita mengerti tentang pengajaran dari Saksi-Saksi Yehova, terimakasih.

BILA kita berbicara dengan saudara-saudara Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Witnesses), selain jawaban bahwa mereka juga mengaku sebagai ‘Kristen’, SSY juga mempercayai bahwa Alkitab adalah Firman Allah, dan dijadikan dasar pengajaran SSY. Namun, sekalipun mereka mempercayai Alkitab Kristen sebagai Firman Allah, dan pada awal gerakan mereka SSY juga menggunakan Alkitab Kristen, dapat dilihat bahwa mereka menolak Alkitab terjemahan Kristen karena dianggap sudah salah terjemahannya. Adanya keyakinan yang ambivalen demikian, SSY menerbitkan sendiri Alkitab versi SSY yang dinamakan The New World Translation of the Holy Scripture (NW) atau Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (KS-TDB)

KITAB SUCI FIRMAN ALLAH ATAU AJARAN MANUSIA?
Memang SSY menjadikan Kitab Suci (NW/TDB) menjadi buku utama (lihat a.l. terbitan SSY, 'ALKITAB, Firman dari Allah atau dari Manusia?', 1990), namun kita akan melihat bahwa sebenarnya yang dimaksudkan dengan 'Kitab Suci' (NW/TDB) itu pada hakekatnya bukanlah terjemahan dari naskah asli seperti yang dimiliki gereja Kristen namun sarat mengandung ajaran Watchtower dan 'Studies in the Sciptures' karya Russel dan Rutherford yang sudah dikemas dalam referensi maupun apendiks Kitab Suci tersebut di samping otoritas buku-buku pengajaran yang mereka terbitkan, bahkan lebih dari itu teks Alkitab itu sendiri sudah mengalami isi pengajaran/doktrin SSY.
Dari sumber SSY sendiri kita dapat melihat beberapa fakta seperti berikut (lihat buku terbitan SSY berjudul 'Segenap Alkitab Diilhamkan Allah dan Bermanfaat', 1991 yang diterbitkan oleh Watch-tower Bible & Tract Society, organ penerbitan resmi SSY).
"Pada mulanya Alkitab dibeli dari lembaga-lembaga Alkitab lainnya untuk disiarkan lagi oleh Saksi-Saksi Yehuwa ... King James Version digunakan sebagai salinan dasar bagi pengajaran Alkitab mereka” (Segenap, h.321)

Dari kutipan ini kita mengerti bahwa memang pada awalnya SSY menggunakan Alkitab Kristen yang umum, namun perkembangan pemikiran dan keyakinan pendirinya yaitu Charles Taze Russel, menyebabkan banyak bagian Alkitab Kristen tidak dipercaya.

"Saksi-Saksi Yehuwa mengakui bahwa mereka berhutang budi kepada semua terjemahan Alkitab yang begitu banyak yang telah mereka gunakan dalam mempelajari kebenaran dari Firman Allah. Namun, semua terjemahan ini, bahkan yang paling akhir, mempunyai kekurangan-kekurangan. Ada ungkapan-ungkapan yang tidak konsisten atau tidak memuaskan, yang dicemari dengan tradisi-tradisi sekte atau filsafat-filsafat dunia dan karena itu tidak selaras benar dengan kebenaran-kebenaran suci yang telah Yehuwa catat dalam firman-Nya.” (Segenap, h.324)

Keragu-raguan atas Alkitab berdasar percaya diri yang berlebihan ini menyebabkan SSY merasa perlu untuk membuat sistem referensi dan apendiks yang berisi pengajaran yang telah dikembangkan, jadi Alkitab sekalipun merupakan terjemahan Kristen namun sudah dilengkapi dengan referensid an apendiks berisi pengajaran sebagai penuntun penyelidikan Alkitab. Buku pengarahan terutama diambil dari tulisan Russel berjudul ‘Studies in the Scripture’ (6 jilid, jilid ke-7 dilanjuutkan penerusnya, Rutherford). Pentingnya buku ini dapat dilihat dari berita majalah resmi Watchtower sebagai berikut:

"Orang yang hanya membaca kitab-kitab 'Penyelidikan Alkitab' dan tidak membaca satu halaman pun dari Alkitab sendiri akan tetap hidup dalam Terang selama 2 tahun, tetapi orang yang membaca kitab-kitab 'Penyelidikan Alkitab' selama 10 tahun dan mengira bahwa ia sekarang dapat membaca Alkitab tanpa buku 'Penyelidikan Alkitab', akan hidup dalam kegelapan sesudah 2 tahun." (Watchtower, 15 September 1910).
Pergeseran otoritas Alkitab kepada otoritas tulisan manusia telah terjadi dan kemudian terjadi pergeseran lebih lanjut.
“Pada tahun 1907 Lembaga Menara Pengawal menerbitkan Alkitab "Edisi Siswa-Siswa Alkitab." Buku ini berisi Alkitab King James Version dengan cetakan yang jelas dan memuat catatan pinggir yang baik sekali, serta apendiks berharga yang disusun oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Apendiks itu, yang kemudian diperluas menjadi lebih dari 550 halaman, disebut "Pedoman Guru Alkitab Berea," dan juga diterbitkan dalam bentuk buku yang terpisah. Ini berisi ke-terangan singkat mengenai banyak ayat Alkitab, dengan menunjuk kepada majalah Watchtower dan buku-buku pelajaran dari Lembaga, dan ringkasan topik-topik yang bersifat doktrin dengan ayat-ayat kunci untuk memudahkan penyampaiannya kepada orang lain.” (Segenap, h.323).

Keragu-raguan itu kemudian berkembang dengan berpaling kepada bentuk penerjemahan ‘kata-per-kata’ (linear) yaitu menerjemahkan setiap kata bahasa asli Alkitab dengan bahasa Inggeris di bawahnya, kemudian menyatukan terjemahan kata-per-kata itu hing-ga merupakan kalimat baru yang disesuaikan dengan pengajaran/ doktrin yang dikembangkan oleh para petinggi SSY.
HOLMAR LINEAR DAN THE EMPHATIC DIAGLOTT
Proses dimulainya pergeseran lebih lanjut dari terjemahan Alkitab Kristen adalah sebagai berikut:

“Pada tahun 1901 pengaturan dibuat untuk mencetak secara khusus Holmar Linear Bible, yang memuat catatan pinggir yang merupakan penjelasan dari publikasi-publikasi Lembaga Menara Pengawal dari tahun 1895 sampai tahun 1901. ... Pada tahun 1902 Lembaga Menara Pengawal menjadi pemilik hak cipta, penerbit tunggal, dan penyalur The Emphatic Diaglott. ... pada bulan Desember 1926, Alkitab The Emphatic Diaglott menjadi terjemahan Alkitab pertama yang dicetak oleh mesin cetak Lembaga sendiri di Brooklyn, New York." (Segenap, h.323)

The Emphatic Diaglott adalah karya Benyamin Wilson tokoh Christadelphian yang mempercayai ajaran yang kemudian mempengaruhi keyakinan Charles Taze Russel. Christadelphian dirintis John Thomas dari Inggeris yang berimigrasi ke Amerika pada tahun 1832. Aliran Christadelphian:

“tidak mengakui ajaran Tritunggal, yang ada hanya satu Allah saja. Yesus dipercaya bukan sebagai Anak Allah, tetapi sebagai manifestasi Roh Allah dalam diri manusia. Kristus baru ada setelah Yesus lahir, dan Yesus tidak dipercaya sebagai Tuhan. Roh Kudus hanya dipercaya sebagai alat kuasa yang keluar dari Allah Bapa. Iblis tidak berpribadi; ia hanya dianggap sebagai personifikasi dosa kedagingan. Kematian Yesus hanya merupakan ekspresi kasih Allah yang perlu dalam penebusan dosa; penebusan Yesus untuk menebus dosa manusia tidak dipercaya.” (lihat Dictionary of the Christian Church dibawah kata ‘Christadelphian).

Pergeseran dari terjemahan Alkitab yang tidak mengikuti kaidah bahasa terjadi dengan diterimanya terjemahan kata-per-kata Holmar Linear Bible dan The Emphatic Diaglott, maka langkah menuju Alkitab SSY yang memasukkan ajaran mereka sudah terbuka dan siap berkembang lebih lanjut.

THE NEW WORLD TRANSLATION

Setelah bergeser dari terjemahan tradisional atas Alkitab Kristen dilengkapi buku Penyelidikan Alkitab yang kemudian ajaran-ajarannya dimasukkan sebagai bagian teks, referensi dan apendiks, maka lengkaplah persiapan untuk membuat suatu versi Alkitab SSY yang mencakup semua usaha-usaha pergeseran yang telah dilakukan dengan diterbitkannya Kitab Suci ‘The New World Translation of the Holy Scriptures’ (NW).
“Pada ... 1950 ... Saksi-Saksi Yehuwa dengan sukacita menyambut diperkenalkannya New World Translation of the Christian Greek Scriptures. ... Panitia itu kemudian mulai melaksanakan pekerjaan besar yaitu menerjemahkan Kitab-Kitab Ibrani. Terjemahan ini muncul dalam lima jilid tambahan, diedarkan berurutan dari tahun 1953-1960. ... Suatu sistem referensi yang berantai juga terdapat di dalamnya. Rantai kata-kata doktrin yang penting ini dirancang untuk mengarahkan siswa kepada serangkaian ayat kunci mengenai pokok-pokok ini. ... Dalam musim panas tahun 1961 ... New World Translation of the Holy Scripture yang lengkap dalam satu jilid ringkas diperkenalkan untuk di-siarkan." (Segenap, h.324-325).
The New World Translation of the Holy Scriptures yang lengkap (PL+PB) diterbitkan tahun 1961 adalah revisi pertama dari edisi sebelumnya dan setelah direvisi keduakali pada tahun 1970, direvisi kembali pada tahun 1971, dan akhirnya direvisi secara menyeluruh menjadi edisi yang diterbitkan pada tahun 1984.
“Edisi yang baru ini bukan sekedar perhatian dari hasil terjemahan yang telah direvisi sebelumnya, tetapi telah diperluas sehingga mencakup penyesuaian dan revisi menyeluruh terhadap referensi pinggir (silang) yang sebelumnya telah disajikan dalam bahasa Inggeris pada tahun 1950 sampai 1960.” (KS-TDB,1999,h.5)
Dari sejarah ini kita melihat bahwa memang semula SSY menggunakan Alkitab Kristen (versi KJV) sebagai yang utama (dengan Yoh.1:1 menyebut 'The Word was God'), namun perkembangan keyakinan C.T. Russel yang dituliskan dalam 'Studies in the Scriptures' (Penyelidikan Alkitab) kemudian menjadi dasar yang utama sehingga dijadikan tambahan-tambahan yang dimasukkan ke dalam Alkitab dalam teks, catatan-catatan pinggir dan apendiks. Ini kemudian berujung dengan diterbitkan Kitab Suci versi SSY yang sudah mengandung ajaran SSY dengan referensi dan apendiks (dengan Yoh.1:1 menyebut 'The Word was a god'). Dalam edisi 1984 NW, ada lebih dari 125.000 referensi silang.
Kitab PB Terjemahan Dunia Baru dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dari ‘The New World Translation of Christian Greek Scriptures’ yaitu terjemahan bahasa Inggeris yang sudah diolah dan mengandung ajaran SSY. Terjemahan ini disebut ‘Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru’ terbit tahun 1994. Versi lengkap NW (PL+PB) dalam bahasa Inggeris The New World Translation of the Holy Scriptures (1984) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pada tahun 1999 dengan nama Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (KS-TDB). Jadi tidak langsung diterjemahkan dari naskah dalam bahasa aslinya seperti yang terjadi dalam terjemahan Alkitab Kristen ke dalam semua bahasa.

EXEGESE ATAU EISEGESE?
Jadi, semula SY menggali ajaran langsung dari Alkitab (exegese) namun perkembangan pemikiran tokoh-tokohnya (Studies in the Scripture, majalah Watch-tower dll.) kemudian menolak banyak ajaran Alkitab dan setelah mendapat pembenaran dari terjemahan kata-per-kata (Holmar Linear, dan Emphatic Diaglott yang digunakan aliran Christadelphian, menerbitkan ajaran sendiri yang dimasukkan dalam catatan pinggir dan appendiks. Proses berlanjut dan kemudian ajaran-ajaran itu dimasukkan juga ke dalam proses terjemahan teks Alkitab (eisegese).
Jadi, Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru bukan lagi merupakan terjemahan melainkan merupakan penafsiran (paraphrase) yang mengacu pada dasar pengajaran/doktrin SSY, bahkan setiap pembaca dituntun sedemikian rupa untuk mengerti Alkitab TDB (NW) ini melalui suatu 'sistem referensi' dan 'appendiks' yang mengajarkan doktrin SY di samping terbitan Watchtower lainnya yang menjadi buku pegangan.
Maka dapatlah dimengerti hasilnya adalah a.l. ayat-ayat seperti Yohanes 1:1 (Firman adalah 'suatu' allah), 'Tuhan' yang bila dikaitkan dengan Yesus dalam kemanusiaanya diterjemahkan 'Tuan', dan ungkapan banyak doktrin SY sendiri terutama untuk menyangkal ke'Allah'an Yesus, sesuatu yang selalu dikritik SY telah terjadi dalam proses penerjemahan Alkitab Kristen.
Istilah Kurios sekalipun bisa berarti ‘Tuan/tuan’ namun dalam pengertian bahasa Yunani yang mengacu pada Septuaginta artinya pada umumnya adalah ‘Tuhan’, karena itu cara KS-TDB versi SSY yang menerjemahkan secara pukul rata semua kata Kurios yang berkaitan dengan Yesus sebagai ‘Tuan/tuan’ adalah usaha memaksakan ajaran SSY dalam proses penerjemahan.
Sebagai contoh ucapan Thomas: “Tuhanku (kurios) dan Allahku (theos)” (Yoh.20:28, LAI-TB) diterjemahkan menjadi “Tuanku dan Allahku” (KS-TDB), padahal ucapan itu merupakan rumus iman yang mengacu pada ayat yang berbunyi: “Allahku (elohim) dan Tuhanku (adonai) ... ya TUHAN (yahweh) Allahku (elohim)” (Maz.35:23-24, LAI-TB) yang berarti sebutan Tuhan yang ditujukan kepada Yahweh. Ini oleh SSY diterjemahkan “Allahku, Yehuwa ... Yehuwa, Allahku” (KS-TDB).
Contoh ini menunjukkan dengan jelas bahwa ‘kurios’ (dalam PB) yang ditujukan Yesus dalam konteks kitab Mazmur ditujukan kepada Yahweh, namun selalu diterjemahkan oleh SSY menjadi Tuan/tuan, dan kalau itu dianggap ditujukan kepada Yahweh (PL) diterjemahkan ‘Yehuwa’ sekalipun bahasa aslinya menyebut ‘Tuhan’ (adonai) bukan nama diri ‘Yehuwa.’
Contoh lain adalah seruan Stefanus yang ditujukan kepada Tuhan Yesus yang dilihatnya di sorga yang berbunyi: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku ... Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” (Kis.7:59-60, LAI-TB). Ini diterjemahkan oleh SSY sebagai: “Tuan Yesus, terimalah rohku ... Yehuwa, jangan perhitungkan dosa ini atas mereka.” (KS-YDB)
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa kedua istilah ‘Kurios’ yang diucapkan oleh Stefanus itu ditujukan kepada Yesus sebagai ‘Tuhan’, namun oleh SSY, ayat pertama dianggap ditujukan kepada Yesus jadi diterjemahkan ‘Tuan’, sedangkan ayat kedua dianggap ditujukan kepada Yehuwa sehingga diterjemahkan dengan Yehuwa. Dua kesalahan terjadi di sini, yaitu bahwa sebutan ‘Tuhan’ yang ditujukan kepada Yesus pada ayat kedua dianggap ditujukan kepada Yehuwa dan istilah sebutan ‘Tuhan’ diganti dengan nama diri ‘Yehuwa.’ Dalam pengertian Alkitab, tidak seorangpun pernah melihat ‘Allah Bapa’ dan ungkapan ‘duduk di sebelah Allah Bapa’ jangan diartikan seakan-akan Yesus duduk berdua dengan Allah Bapa di sebelah kiriNya dan seseorang bisa berbicara kepada keduanya dengan menggunakan nama yang sama, melainkan suatu ungkapan lambang mengenai tempat yang terhormat.
Kedua contoh itu menunjukkan bahwa sekalipun SSY menjadikan Kitab Suci (TDB/NW) sebagai yang utama, Kitab Suci itu dalam kenyataannya adalah pelajaran doktrin SSY yang banyak isinya sudah direkayasa sedemikian rupa dan disesuaikan pengajaran SSY sehingga isinya menjadi berbeda dengan naskah aslinya yang digunakan sebagai dasar penerjemahan Alkitab Kristen.

KITAB SUCI TDB TIDAK SAMA DENGAN ALKITAB KRISTEN

Bila kita berjumpa dengan SSY, sebagai jalan pembuka, mereka biasa mengatakan bahwa Alkitab Kristen (LAI) sama dengan Alkitab SSY (NW/TDB), kecuali 7000 kata 'Yehuwa' yang telah dipulihkan sesuai naskah aslinya dalam bahasa asli Alkitab. Dari pembahasan di tas kita melihat bahwa Alkitab Kristen (LAI) tidak sama dengan Alkitab SSY (TDB/NW). Yang pertama (LAI) berusaha mencari terjemahan teks bahasa asli yang paling tepat, dan Alkitab terbuka untuk dipelajari oleh setiap umat Kristen secara langsung (exegese). Yang kedua sudah mengandung 'doktrin' SSY, baik melalui sistem terjemahan kata-per-kata maupun melalui sistem referensi dan apendiks (eisegese).
Beberapa contoh nyata kenyataan adanya proses ‘eisegese’ (memasukkan pengajaran dalam proses penerjemahan) dapat dilihat pada fakta-fakta berikut:
(1) Penggunaan nama Yehuwa (bhs. Ibrani) ke dalam Perjanjian Baru yang naskah aslinya dalam bahasa Yunani;
(2) Terjemahan Yoh.1:1 mengeai perubahan ‘Firman itu adalah Allah’ menjadi ‘Firman itu adalah suatu Allah’ yang tidak sesuai kaidah bahasa;
(3) Pengubahan terjemahan ‘Tuhan’ sebagai sebutan untuk Yesus dengan istilah ‘Tuan’ yang lebih lemah;
(4) Banyak contoh ayat yang telah diubah maknanya melalui terjemahan kata-per-kata;
(5) Terjemahan Dunia Baru bahasa Indonesia bukan terjemahan naskah asli bahasa Ibrani & Yunani, tapi terjemahan dari bahasa Inggeris NW.
Berbeda dengan Kitab Suci SSY yang diatur oleh kantor pusat di Brooklyn, New York, Alkitab Kristen terus terbuka terhadap penerjemahan teks bahasa asli yang paling tepat dan umat didorong membaca dan menggali sendiri pengertian ajaran langsung dari Alkitab itu. Teks Terjemahan Baru dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI-TB) diterima oleh Konperensi Waligereja Indonesia (Katolik), demikian juga aliran Baptis, Advent, Pentakosta, Kristen Protestan, semua menggunakan Alkitab yang sama. Adanya ayat-ayat pada catatan-kaki dalam Alkitab LAI bukanlah referensi untuk mengarahkan kepada ajaran tertentu, tetapi hanya menunjukkan adanya ayat-ayat paralel di bagian lain.
Perlu disadari bahwa Lembaga Alkitab Indonesia adalah anggota Lembaga Alkitab Sedunia yang memiliki ahli-ahli teologia, bahasa, antropologi dll. yang menjadi anggota tim penerjemah. Mereka diutus oleh banyak aliran gereja Kristen. Sekalipun demikian, setiap Lembaga Alkitab Nasional dalam menerjemahkan Alkitab ke bahasa setempat menggunakan naskah asli bahasa Ibrani (PL) dan Yunani (PB). Karena itu adalah tidak pantas kalau penerjemahan yang dilakukan kelompok sekte yang otoriter yang faktanya bukan terjemahan sesuai kaidah bahasa dijadikan pengukur kebenaran terjemahan yang mengacu pada naskah aslinya

Sabtu, 11 April 2009

Ilmu Rahasia




Ilmu rahasia


Dalam beberapa kesempatan pelayanan, saya suka membagi ilmu rahasia turun temurun yang sangat kita butuhkan untuk menjalankan pelayanan kita sehingga boleh tetap sehat dan bahagia di manapun kita berada. Apakah anda mau menerimanya secara gratis, Cuma-Cuma namun tidak semua orang dapat menerimanya, mengapa? Ya karena mereka tidak membacanya di sini tetapi anda dapat membaginya lain kesempatan.
Namanya ilmu KUDU :
Begini cara pemakaiannya :
Untuk tetap sehat :
- Kalau anda lapar, anda KUDU makan.
- Kalau anda capek, anda KUDU isirahat.
- Kalau anda ngantuk, anda KUDU tidur.
Dan lain-lain.

Untuk tetap bahagia.
- Kalau ada masalah anda KUDU berdoa
- Kalau anda marah, anda KUDU sabar dan memaafkan.
- Kalau anda sakit, anda KUDU bertobat dan mengampuni.
- Kalau anda mau bahagia, anda KUDU baca Alkitab dan hiduplah dalam FirmanNYA.

Ha……ha…..ha…., bagaimana? Anda setuju dengan saya, terimakasih!
(KUDU (jawa)= Harus)

Jumat, 10 April 2009

Jum'at Agung


Selamat merayakan kematian Tuhan Yesus


Biasanya orang merayakan ulang tahun, itu biasa tetapi Alkitab memerintahkan kita untuk merayakan kematian Tuhan Yesus sampai IA datang kembali dan hari ini lebih banyak orang datang beribadah ke gereja, ini juga biasa karena sebagian orang Kristen merasa belum Kristen kalau tidak menyempatkan diri datang beribadah pada hari-hari raya agama tetapi tentu saja ini bukan kebiasaan yang sehat karena Alkitab memerintahkan kita untuk lebih giat beribadah menjelang hari Tuhan yang mendekat. Hari Tuhan itu bukan sekedar berbicara tentang kedatangan Tuhan tetapi hari Tuhan juga berbicara tentang kesukaran yang datang dalam hidup kita yang seringkali (baru) membuat kita menyadari akan perlunya Tuhan dalam hidup kita, ada ungkapan yang katakan: Lebih baik menjaga kesehatan daripada mengobati penyakit. Memelihara persekutuan kita dengan Tuhan tidak menjamin kita bebas masalah tetapi akan membuat kita lebih siap menghadapi masalah kita sehingga kita boleh tetap tenang dan senantiasa bersyukur karena kita dapat melihat bahwa Tuhan selalu siap bersama kita.
Memperingati kematian Yesus seharusnya membuat kita menyadari akan pentingnya persekutuan. Persekutuan dengan Tuhan dan persekutuan dengan sesamea. Alkitab berkata, “apakah mungkin orang berjalan bersama (bersekutu) kalau tidak bersepakat lebih dahulu”. Dan , “ dua atau tiga orang berkumpul (bersekutu) dan bersepakat dalam nama KU, apapun yang mereka minta akan diberikan kepadanya”. Jadi dalam persekutuan itu harus ada kesepakatan atau persetujuan bersama untuk mengerjakan sesuatu. Tubuh tanpa darah berarti mati karena nyawa manusia ada dalam darahnya dan tubuh kita adalah bait Tuhan tetapi bait Tuhan ini hanya akan sekedar menjadi bait Tuhan yang mati dan siap diruntuhkan kalau tidak ada aktivitas pujian/ penyembahan dan kebenaran Firman di dalamnya.
Kita memperingati kematian Tuhan dengan mengadakan Perjamuan Kudus, makan roti dan air anggur yang melambangkan tubuh dan darah Yesus, biarlah itu bukan hanya sekedar rutinitas tetapi sungguh dapat mengingatkan kita kembali akan besarnya pengorbanan yang Yesus sudah lakukan bagi kita sehingga hari Minggu nanti kita dapat siap merayakan Paskah (Kebangkitan Kristus) dengan semangat yang baru untuk kita boleh mati terhadap dosa-dosa dan bangkit bersama Kristus dalam kekudusan dan kebenaran dalam kasihNYA. Amin. Tuhan memberkatimu.

Langsing tanpa obat

Langsing tanpa obat


Kalau kau mau langsing tanpa obat ataupun diet yang berlebihan mungkin cara ini dapat membantumu :

1. Minumlah air perasan jeruk nipis/pecel sebanyak 2 buah tanpa gula di pagi hari sebelum makan (minum air jeruk nipis tidak membuat magg malah akan menyembuhkannya.
2. Makan malam sebelum pkl 19.00 dan jangan makan apa-apa lagi sesudahnya.
3. Biasakan minum air putih sebanyak 4 – 5 liter setiap hari, minumlah ½ liter air setiap jam sekali.

Kamis, 09 April 2009

Pertobatanku dari bisnis

Pertobatanku dari bisnis




Kami melayani Bontang sejak tahun 1992, Tuhan percayakan kami dengan anak asuh kurang lebih 50 orang dan juga menyalurkan sedikit subsidi untuk beberapa hamba Tuhan serta menjadi agen untuk memberikan bantuan sembako bagi 7 keluarga hamba Tuhan yang masih merintis pelayanan di daerah kami (yang ini hanya menyalurkan berkat dari orang lain). 5 tahun yang lalu, saya lupa waktunya, isteriku menyarankan untuk menyetop bantuan untuk anak-anak asuhku karena kebutuhan kami sendiripun meningkat tetapi aku tidak mau karena percaya bahwa Tuhan sudah beri kehormatan itu pada kami maka Tuhan pasti bertanggung jawab.
Tak lama kemudian seorang teman hamba Tuhan menawariku untuk bergabung dengan sebuah jaringan MLM dan ia beragumentasi bahwa hal itu tidak salah; seperti pelayanan Rasul Paulus dan tidak perlu meminta-minta bantuan orang; katanya!, memang selama ini aku berprinsip: tidak mau meminta meskipun kalau diberi juga tidak akan menolak, he he he. Ah, sebenarnya aku pernah menolak pemberian orang, begini ceritanya: Ada seorang pengusaha yang selalu memberiku uang tiap kali kami bertemu dan suatu hari pengusaha ini menitipkan surat untuk seorang pimpinan gereja di Surabaya. Sekembaliku dari Surabaya, sampai di Samarinda, aku kehabisan uang tapi pikirku, “nda masalah, pasti pengusaha ini akan memberikanku uang seperti biasanya”. Tetapi sesampainya aku di depan pintu rumahnya, Roh Kudus menegurku dan menunjukkan hatiku yang salah, aku tertegun sejenak lalu melangkah tinggalkan rumahnya dan Tuhan yang baik membawaku pulang ke Bontang dengan menumpang mobil orang yang pindahan rumah (duduk di belakang bersama barang-barang). Dua minggu kemudian setelah pengusaha ini meneleponku barulah aku datang ke Samarinda untuk menyerahkan surat balasannya dan menceritakan mengapa aku tidak datang kerumahnya waktu itu. Aku mengatakan padanya,” Bila seorang petani menabur dan mengolah tanah dan kemudian tanah itu memberikan hasil yang baik, apakah petani itu yang berterimakasih kepada tanah atau tanah itu yang berterimakasih kepada petani”. Bapak itu menjawab bahwa petanilah yang harus berterimakasih kepada tanah itu. Jadi aku katakan kepadanya bahwa jangan ia berpikir bahwa kalau ia memberikan uang untuk hamba-hamba Tuhan maka hamba-hamba Tuhan harus berterimakasih kepadanya tetapi justru ia yang harus berterimakasih sebab ia beroleh kesempatan untuk menabur di tanah yang baik dan ia juga yang akan menuainya. Entah berapa banyak MLM yang kuikuti, ada yang menguntungkan, ada yang merugikan, ada yang berjalan, ada yang macet tetapi menurutku yang menguntungkan dan lancar beri keuntungan adalah menjadi distributor penjualan pulsa.
Aku tahu banyak sorotan dari jemaat untukku tetapi aku tidak memperdulikan itu, sampai suatu ketika di bulan November 2008, aku dan isteriku berencana mengikuti Konvensi EE di Malang. Kami berangkat hari sabtu malam dari Bontang ke Balikpapan, sudah berapa hari aku sakit gigi dan hari itu sepanjang perjalanan aku pusing dan demam. Sesampainya di Balikpapan, seorang teman hamba Tuhan memberiku obat penurun panas bermerk Sanmol untuk kumakan yang segera membuat aku berkeringat dan melenyapkan sakit gigi dan demamku, demikian juga waktu tiba di Surabaya dan Malang, aku mengkonsumsi 2 tablet Sanmol lagi tetapi sesudah itu aku merasakan tubuhku menjadi lemas dan kulit di wajah dan tubuhku terasa membengkak dan memerah, seorang teman, ia seorang dokter bedah dari Lampung melihatku dan berkata bahwa aku kemungkinan menderita cacar dan menyuruhku untuk membeli obat cacar sehingga esok paginya aku meninggalkan isteriku ke Surabaya, tetapi sesampainya aku di Surabaya, adik rohaniku (Anneke) memintaku untuk memeriksakan diri ke dokter agar dokter dapat memeriksaku lebih seksama untuk menegaskan penyakit apa yang kuderita. dan ia mengantarku ke sebuah klinik. Dokter itu memriksaku dan bukan hanya satu tapi dua dokter sebab ia memanggil dokter lain untuk turut memerksaku dan dokter itu katakana bahwa dapat dipastikan aku menderita Steven Johnson Syndrom, aku masih sempat bergurau dan katakana bahwa nama penyakit itu kebagusan dan apa tidak ada nama indonesianya misalnya: Kartimin. Eh, dokternya marah dan ia berkata bahwa” penyakit bapak ini sangat serius dan apakah bapak tidak menyadari kalau sebagian besar kulit di tubuh bapak melepuh dan juga wajah, mulut bahkan tenggorokan bapakpun sudah terserang dan kalau tidak segera diobati maka penyakit ini akan menyerang organ-organ tubuh bagian dalam dan bapak akan segera mati” dan ia menyarankanku untuk opname ke rumah sakit tapi aku menolaknya sehingga ia hanya memberiku resep obat-obatan yang harus kumakan dan menyuruhku untuk kembali beberapa hari lagi.
Malam itu aku menginap di hotel dan ketika isteri dan teman-temanku menelpon, aku meyakinkan mereka bahwa aku baik-baik saja dan meminta supaya isteriku tetap mengikuti acara konvensi itu sampai selesai. Dua malam aku tidak bisa tidur dan juga tidak bisa makan, aku membeli jus buah dan memasukkan sedotan agak jauh ke dalam mulutku dan menyedotnya kuat-kuat baru setelah itu aku makan obat yang jumlahnya14 buah itu. Hal yang paling menyiksaku adalah karena aku sulit tidur, goyangpun sakit, terasa kulit wajahku membengkak dan pecah-pecah, nyeri dan menyakitkan tetapi penyakit ini membuat wajahku menjadi lebih menarik, maksudku: menarik pertanyaan?tiap ketemu orang, selalu ditanya, he he he..
Aku menyanyi, berdoa, menyembah, baca Alkitab dan aku minta agar aku bisa tidur tapi nda bisa juga sampai kemudian telingaku mendengar mulutku berkata,”Tuhan, mungkin aku ini seorang pembohong yang sudah menyesatkan banyak orang,jadi daripada aku menyesatkan lebih banyak orang lagi. Cabut saja nyawaku sekarang….”. perkataan ini menyentakkan dan membuatku tersadar dan mengingatkan aku akan sesuatu sehingga spontan aku mengangkat tanganku dan berteriak, “Tuhan, nda jadi! Jangan dengar doaku tadi” aku teringat, aku tidur di hotel sendirian dan mungkin andaikata aku mati, besoknya akan muncul berita di Koran, “Pendeta mati over dosis”. Tuhan baik, Yesus mengabulkan doaku. Kesadaran itu membawaku untuk mengkoreksi diri, tiba-tiba Tuhan mengingatkan aku akan ayat dalam matius 5: 23-24 “ Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkat teringat sesuatu di hati saudaramu terhadap engkau. Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu”.
Aku teringat seorang saudara yang beberapa hari lalu berselisih paham denganku tetapi aku sudah meminta maaf padanya tapi pikirku jangan-jangan ia belum memaaafkanku sepenuhnya, malam itu jam 22.30, berarti jam 23.30 waktu Bontang, aku meneleponnya dan meminta pengampunannya, ia bertanya, mengapa? Dan aku menjelaskan bahwa aku kena penyakit Steven Johnson. Ia terkejut dan berkata bahwa itu penyakit yang sangat berbahaya dan aku menjawabnya, “Makanya ampunilah aku, supaya aku dapat mati dengan tenang”, tetapi ia menjawab,”Jangan pak, aku mengampunimu dan aku mau bapak sembuh”, aku mendengar ia terisak di sana. Dan aku menjawabnya,”Baiklah, kalau begitu biarlah aku dapat tidur dengan tenang”. Dan jam 06.30 pagi, ia meneleponku untuk memastikan bahwa aku tidak kebablasan tidurnya dan lupa untuk bangun lagi.
Beres!!. Tapi aku masih belum dapat tidur juga dan kemudian Tuhan mengingatkanku akan seorang hamba Tuhan di Tarakan yang pernah bergabung menjadi downlineku di sebuah MLM, untuk aku mengirimkan kembali uang pendafataran Rp. 200.000,- yang pernah dibayarkannya untuk bergabung dengan MLM tersebut. Dan setelah aku menghubunginya, hamba Tuhan itu terkejut dan berterimakasih karena memang ia sedang membutuhkan uang sejumlah itu. Apakah sudah beres? Ternyata tidak! Tuhan berbicara lagi bahwa aku selama ini kuatir dengan kebutuhanku dan aku tidak pernah mempercayai bahwa Tuhan sanggup memenuhinya! Jadi, selama ini aku berpikir bahwa aku telah menolong Tuhan dengan bukan hanya melayani NYA tetapi juga berkerja untuk membantu NYA mencukupkan kebutuhan pelayananku (yang sebenarnya juga, tidak pernah cukup). Aku tersadar dan memohon pengampuna Tuhan pada malam itu. Puji Tuhan, setelah itu aku dapat tidur nyenyak dan pagi harinya ketika aku bangun, aku mendapati borok di wajah dan di mulutku telah mengering dan sontak aku merasa lapar,. Sorenya aku menumpahkan kekesalanku dan kumakan setan eh rawon setan di Embong Malang, Surabaya, he he he.
Sekembaliku di Bontang, pada ibadah Minggu pagi, aku menyaksikan dan mengakui kesalahanku serta memohon pengampunan jemaat. Seminggu kemudian godaan itu datang, dua hamba Tuhan berturut-turut datang ke rumah dan mengatakan bahwa Tuhan berbicara kepada mereka agar mengajakku bergabung dalam bisnis mereka bahkan mereka menawari modal dan fasilitas yang wah untukku, tetapi Tuhan mengingatkanku akan cerita nabi muda yang tewas dimakan singa oleh karena sungkan mendengar omongan nabi tua ( I raja-raja 13). Puji Tuhan, beberapa hari kemudian Tuhan meneguhkanku dengan kedatangan seorang pria muslim yang memberiku uang perpuluhan dari gaji bulan pertamanya dan waktu kutanyakan tempat tinggalnya dan naik apa ia ke rumahku, ia mengatakan bahwa ia dari Pisangan dan ia berjalan kaki. Aku menjawab bahwa kalau ia berjalan kaki maka ia harus melewati dua buah gereja yang terletak di tepi jalan yang dilaluinya dan mengapa ia langsung ke rumahku yang tersembunyi dari jalan (80 meter masuk jalan kecil), ia menjawab,”jalan Tuhan”, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi tetapi aku tahu itulah jawaban Tuhan untukku. Aku tahu Tuhan punya rencana besar untukku meskipun aku belum tahu, apakah itu? Tapi aku mau belajar mempercayaiNYA dan terus bersandar padaNYA sebab aku tahu, YESUS, Dia selalu baik bagiku. Empat bulan ini sejak awal tahun 2009, Tuhan percayakan aku untuk melayani Seminar Keluarga (kuceritakan lain kali ya) dan mengajar pelatihan EE di desa-desa dan untuk pelayanan ini aku tidak dibayar tetapi aku dapat melihat Tangan kemurahan Tuhan selalu menyertaiku dan YESUS selalu menyertai dan memberkatiku. September ini anakku akan masuk kuliah dan Senin tgl 13 April ini aku akan ke Jogja untuk berdoa puasa di bukit doa Emalta di Kaliurang sekaligus untuk mendaftarkan kuliah anakku di UKRIM dan kami harus membayar sejumlah besar uang, kemarin ibuku menyarankan agar aku meminjam uang kepada adikku tetapi kukatakan bahwa aku tidak mau berhutang lagi sebab aku mau berharap kepada Tuhan saja sepenuhnya sebab Dialah Yehovah Jireh – Tuhan yang mencukupi bagiku dan aku bertekad tahun ini aku harus melunaskan hutang-hutangku yang kubuat berapa tahun lalu akibat kebodohanku. Tolong doakan ya.
Dua hari yang lalu, Tuhan berbicara untuk aku mengirimkan uang bagi seorang teman yang mau mendirikan sekolah PAUD di Kutai Barat sebesar 1 juta, meskipun aku sendiri memerlukan uang tapi aku mau belajar taat padaNya dan juga ibu Pdt. Sutinah, seorang hamba Tuhan dari Lempatan, Kukar yang selama ini menjadi coordinator untuk anak-anak asuhku di daerahnya seminggu yang lalu datang untuk mengambil uang kebutuhan anak-anakku itu. Aku pernah memprotes doa yang selalu diucapkannya untukku, ia berdoa, “……..Tuhan berkati keluarga pak Bobby berlimpah-limpah sampai tidak ada tempat untuk menaruhnya”. ku katakan kepadanya kalau tidak tempat untuk menaruhnya berarti kan tidak ada yang bisa diinvestasikan, jadi ia merubah doanya, “….. Tuhan berkati sampai tidak sempat menaruhnya”. Sama saja ya! He he he…..
Mengalir saja ….. Bersama NYA, mensyukuri setiap berkat dan kesempatan yang Tuhan berikan untuk melayaniNYA. TUHAN memberkatimu.

7 Pola Hidup Sehat.

7 Hal yang harus anda lakukan untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik, yaitu:

1. Jangan makan daging bersama dengan buah.
Biasanya setelah makan, kita biasa menghidangkan makanan penutup yaitu buah-buahan, tetapi sebenarnya ini hal yang salah karena buah dapat menghambat protein yang kita dapatkan dari daging yang kita makan, jadi sebaiknya makanlah buah minimal 1 jam sebelum atau setelah makan.

2. Minumlah air maksimal 1/2 gelas pada waktu makan.
Kita seringkali minum air sebanyak-banyaknya pada waktu makan tetapi ini tindakan yang salah sebab air akan menghalangi usus untuk berkerja maksimal, jadi minumlah air juga satu atau dua jam sebelum atau setelah makan.

3. Makan malam jangan melebihi pkl 20.00.
pkl. 20.00, tubuh akan menyerap semua apa yang kita makan.

4. Berolah raga secara teratur.
Minimal 3 x seminggu atau maksimal 5x seminggu, biasakan jogging minimal 1/2 jam sehari.

5. Bernafaslah panjang dengan pernafasan perut minimal 5x setiap jam.

6. Tidurlah secara teratur delapan jam sehari tanpa terputus.

7. Bersuka citalah senantiasa (hati yang gembira adalah obat)

Hal ini saya dapatkan dari Dr. Veronika/ ahli gizi, seorang teman IT EE Tarakan.
Semoga bermanfaat.